Catatan Kaki Mandalawangi #lanjutan

Minggu, 12 Februari 2012
Tenaga kami benar-benar terkuras untuk mencapai Mandalawangi. Sepertinya Ojan sangat jauh di belakang kami. Saya, Kak Yusuf dan Ardy pun tidur di pinggir trek saking lelahnya. Hampir 30 menit kami tidur, tapi Ojan yang tertinggal jauh di belakang juga belum terlihat. Kami pun bangun dan melanjutkan perjalanan. Di perjalanan, kami bertemu kelompok lain yang salah satu anggotanya mengalami polip. Mereka meminjam kompor kami untuk membuat uap bagi si polip. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Perjalanan kami lanjutkan. Rupanya, Mandalawangi sudah tidak jauh lagi. Setelah melewati tanjakan terjal terakhir, sampailah kami di tugu Puncak Pangrango. Ojan dan Bocil belum nampak juga, sedangkan cuaca semakin gelap. Kami lalu turun ke Mandalawangi berharap Ojan segera datang. Di sana kami sholat ashar, mengisi botol minum dan mengecek perlengkapan. Ternyata semua tenda ada di tas yang dibawa Ojan, sedangkan semua makanan dan logistik ada di tas-tas kami, yang tertinggal hanya fly sheet.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, tetapi Ojan juga belum datang. Cuaca mulai gerimis. Kami naik lagi ke Tugu Pangrango, berharap bisa bertemu Ojan di sana.

Di sana ada beberapa pendaki lain yang juga sedang menunggu temannya. Kami bertanya pada mereka apakah melihat orang yang berciri-ciri seperti Ojan dan Bocil. Ternyata mereka tahu, tak jauh di belakang mereka katanya. Dan tak lama kemudian, muncul lah Ojan dan Bocil. Alhamdulillah..

 sambil nunggu Ojan, foto2 dulu deh..


0 komentar:

Posting Komentar