untuk si bunga yang indah

Rabu, 27 April 2011
Malam ini handphone saya sepi, tak ada pesan singkat atau telepon untuk saya. Seribu kenikmatan sudah pergi, sedang heboh dengan si Utama.
Aku, sebenarnya tak jauh beda. 
Tapi semua berubah kemarin. Telepon darinya seakan menjadi saat terakhir suasana hatinya yang ramah untukku. Kini ia berbeda, sedikit canggung dan cuek. Tak ceplas ceplos dalam bertutur dan tidak ada lagi kata-kata indah darinya. 


0 komentar:

Posting Komentar