In my way to UNJ..

Rabu, 13 April 2011


Hari itu tiada yang aneh. Just like the days before. Aku gas pol sepeda motorku ke kampus hijau tercinta. Hambatan macet ibukota sudah terlewati, berganti jalan sempit yang menanti untuk dilewati. Motor itu kuning, dengan wanita berkacamata di belakang si supir. Aku seperti mengenali wanita itu. Ya, aku yakin wanita itu adalah dia, si mantan dari si nomor satu.

Teringat bahwa aku juga pernah melewati jalan yang sama dengannya pada hari itu. Rok coklat, baju coklat, krudung coklat. Cocok sekali dengan kulitnya. 
Hari itu dia bersama laki-laki, entah siapa, yang jelas buka si nomor satu. Aku berusaha mendahului si kuning dengan mengintip diam-diam dari spion kecilku.


Apakah benar dia?
Sedang apa dia dengan pria itu?
Ada hubungan apa dia dengan pria itu?

Ah, sudahlah. Apa urusanku menebak-nebak dan mencari tahu. 
Aku mengenalnya semasa SMP. Akhir dari masa SMP ku. Tiada yang spesial darinya. Dia tidak menonjol diantara kawanan wanita tenar di sekolah. 



Metromini benar-benar menghambat pandanganku ke belakang. Kaca di samping kemudi tak sanggup menggambarkan luasnya ciptaan Tuhan ini.

Dimana dia?
Akankah dia benar-benar dia?

Akan kubuntuti mereka sampai ke kampus untuk memastikannya.
Benar-benar sial, aku kehilangan jejak. Entah dia sudah mendahuluiku, atau aku yang terlalu jauh meninggalkan mereka. 

Sudahlah, aku lupakan sejenak tentangnya. Kembali dengan rutinitas, masuk kelas dan mendengar dosen mengoceh.

0 komentar:

Posting Komentar