catatan kaki Mandalawangi #Lanjutan lagi

Sabtu, 21 Juli 2012
Setibanya Ojan, kami langsung mendirikan tenda dan membuat makan malam kami. Seperti biasa, menunya nasi goreng. Ardy jadi chef nya dan saya jadi co-chef. Selepas jam 7 malam, kami sudah masuk tenda dan tidur.
Keesokan harinya, cuaca berkabut tebal. Mandalawangi tak terlihat apa-apa kecuali kabut putih. pandangan mungkin hanya sekitar 1 meter saja. Kami merangsek keluar tenda untuk menikmati pagi. Setiap kabut muai hilang, kami gunakan untuk berfoto..


ini saya yg ambil foto nya, dan setelah puas berfoto ria, Ojan menyiapkan sarapan spesial. Kali ini, menunya adalah Sayur sop. Dengan lahap kita habiskan tuh sayur sop sepanci tanpa sisa. setelah kenyang, mulai deh waktunya buang hajat. hehehhehe...
Selepas sarapan dan berkemas, kami hendak naik ke Tugu dan selanjutnya turun gunung. sekitar pukul 10 pagi kami berangkat dan tidak lupa berpose dulu di Tugu Mandalawangi

Setelah itu, kita mulai turun. jalan yang dilalui memang harus berliku dan penuh tanah. Tak lama kemudian, cuaca menjadi gelap dan hujan. Kami menyusuri jalan sampai Pos Kandang Badak dengan berbasah dan berdingin ria. Ingin cepat turun,kami terus memacu langkah kami. Waktu istirahat dipersingkat, kami berhenti sebentar di Pos Air panas untuk makan siang dan langsung kembali jalan. Sekitar pukul 9 malam, kamu tiba di Pos Lapor sebelum keluar dan akhirnya memasuki Warung tempat kami beristirahat sekitar pukul 10. Hari sudah malam dan kami memutuskan menginap dulu di warung.



Hari ini adalah hari Minggu. Cibodas terlihat ramai oleh pengunjung, menandakan hari sudah beranjak siang. Kami juga harus pulang ke Jakarta. Setelah packing dan sarapan, kami mulai perjalanan pulang dengan angkot sampai pertigaan Cibodas. Disana ternyata sudah banyak pendaki lain yang juga ingin pulang ke Jakarta. Ternyata mereka suda menunggu bis cukup lama, tetapi sepi sekali bis yang lewat. Sekalinya lewat, bis nya sudah terisi penuh. Tak sabar, akhirnya ada bis yang membawa rombongan ke Cibodas dan  langsung balik ke Jakarta. Kamipun menego ahrga untuk mengantar kami. Ternyata, di jalan pun, macet karena sedang giliran One Way jalur Puncak. Bis ini hanya mengantar kami sampai ke Terminal Kampung Rambutan. Sekitar pukul 4, kami sampai Kampung Rambutan dan menyambung lagi Mayasari P98 untuk ke kampus.

Pengalaman pertama naik gunung dilewati dengan baik. Satu pesan yang saya dapat adalah. naik gunung itu mengasikkan dan membuat ketagihan. Suatu saat pasti kembali lagi ke sana...

#Mandalawangi, 23-26 Desember 2011




deskripsi kerja

Selasa, 10 Juli 2012
untuk membenahi struktur dan sistem kerja Pramuka, saya menyusun deskripsi kerja di kepanitiaan yang saya ambil dari pengalaman dan berbagai sumber.


Job Description Kepanitiaan
1.      Ketua
ü Sebagai ketua dan penanggung jawab acara/kegiatan.
2.      Sekretaris
ü  membuat proposal kegiatan
ü  mengurusi surat-menyurat
ü  mengurusi absensi panitia dan peserta
ü  membuat notulen rapat
ü  membuat LPJ kegiatan
3.      Bendahara
ü  Membuat anggaran kegiatan
ü  Mengurusi sirkulasi keuangan
ü  Membuat SPJ
4.      Seksi Acara
ü  Membuat konsep acara
ü  Mempersiapkan pengisi acara (MC, moderator, pembicara)
ü  Membuat rundown acara
ü  Sebagai time keeper acara
ü  Menghubungi pembicara kegiatan
ü  Membuat TOR bagi pembicara
5.      Seksi HPD (humas ,publikasi, dan dokumentasi)
ü  Membuat publikasi kegiatan: banner, pamflet, selebaran, social network
ü  Menyampaikan undangan
ü  Membuat dokumentasi kegiatan: foto, video, liputan kegiatan
ü  Membuat sertifikat
ü  Membuat name tag panitia
6.      Seksi Perlengkapan
ü  Mengurusi perlengkapan, peralatan, dan akomodasi kegiatan
7.      Seksi Konsumsi
ü  Menyiapkan konsumsi bagi panitia, peserta, dan pembicara kegiatan
8.      Seksi Kesehatan
ü  Menyiapkan obat-obatan dan pertolongan pertama
ü  Mengurusi peserta/panitia yang sakit..

PPP and ESA: methodology in ELT

Selasa, 05 Juni 2012
Actually, the main differences between PP and ESA is in the sequences of procedures. PPP, which stands for Presentation, Practice, and Production, use straight line sequences. The procedure is sequently started by Presentation, Practice, and finished in Production.
In fact, human learning is not like that. It is more random and convoluted. 
In response to these criticisms, many people have offered variations on PPP and alternatives of it. Keith Johnson with his "deep-end strategy" (Johnson 1982), Donn Byrne, much the same thing, suggest "phases circle" (Byrne 1986:3) are some examples of expert's alternatives and variations of PPP. The trilogy of teaching sequence elements is ESA: Enganged, Study, and Activate (Harmer 2007: Chapter 4).
unlike PPP which only happens in a straight line, ESA is more flexible. Students and teacher can decide in which sequence thay will start. these are 3 basic procedure of ESA:
Engage, which more or less the same idea with presentation in PPP. Teacher introduce the material and engange student with the context.
Study, where students learn about the material and know new things from that.
and Activate, the stage where students reflect their comprehension about the subject by practicing.

Pempek Palembang dan Jamur Banteng

Minggu, 20 Mei 2012
Olraiit, balik lagi nih dengan postingan terbaru gue. Beberapa minggu lalu, gue sempet galau antara mau ikut trip anak-anak jurusan gue atau nemenin Bapak ke Palembang. Pas banget bentrok tanggal nya, 27 April. Tapi sesuai kata pepatah, if there is a will, there is a way. Alhamdulillah karena ada beberapa anak-anak yang gak bisa ikut, trip nya diundur jadi minggu kemarin, 10 Mei. So, gue jadi ikut Bapak ke Palembang plus nanti ikut Trip. FYI, gue ke Palembang dalam rangka dateng ke resepsi nikahan kakak sepupu gue di sana.

First of all, gue mau cerita tentang perjalanan gue ke Palembang yang terakhir kali gue ke sana waktu umur gue masih 4 tahun. Gue masih inget dengan perjalanan gue dulu waktu masih kecil. Gue duduk di buritan kapal sama Bapak dan gue gak suka makan Pempek yang pake kuah item. Nah, sekarang gue dah gede dan gue mau nostalgia perjalanan dulu.  Nih catatan perjalanan gue kemarin ke Palembang:

27 April 2012, Pahala Kencana Jetbus B 7950 WB
14.20 berangkat dari Term. Rawamangun
14.40 isi solar di SPBU Pemuda
15.40 mampir Term. Lebak Lulus
14.55 lanjut jalan
17.55 berhenti di rumah makan sebelum merak
18.26 lanjut lg setelah makan
19.50 masuk KMP Nusa Mulia
20.15 kapal brgkt.
22.50 nyampe pelabuhan bakauheni
02.00 berhenti di RM Gadang Jaya 3 Lampung Tengah
02.40 lanjut jalan
07.00 berhenti di RM pagi sore
07.40 lanjut jalan
10.50 nyampe pool Palembang KM.11

1 Mei 2012 Pahala Kencana Jetbus, B 7949 WB
12.40 berangkat dari pool
16.15 berhenti RM Pagi Sore
16.45 lanjut jalan
22.08 berhenti RM Gadang Jaya 3
22.45 lanjut jalan
02.00 masuk bakauheni
05.00 masuk kapal HM BARUNA I
07.50 keluar kapal
12.00 sampe Term. Rawamangun

Bisa dilihat, waktu berangkat dan pulang yang timpang. Berangkat 20 jam, tapi pas pulang sampe hampir 24 jam. Gue kaget banget pas di Pelabuhan Merak. Butuh waktu 3 jam untuk ngantri masuk kapal di hari biasa, apalagi kalo di musim mudik ya??? *ga kebayang deh.

Oiye, pas di Palembang, gue tinggal di rumah salah satu Pakde gue dan mumpung di sana, gue gak mau melewatkan berkunjung ke ikon kota Palembang. Jembatan Ampera dan Stadion Jakabaring jadi tujuan. Jembatan Ampera yang melintas di atas Sungai Musi ternyata tak sepanjang yang gue pikir waktu kecil dulu. *mungkin masih sindrom anak kecil, jd segala sesuatu terasa besar buat gue. Sekarang gue prihatin sama Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang kalo gue liat di gambar SEA GAMES keren, ternyata biasa aja, pun pas waktu malam. Sungai Musi banyak sampah dan Jembatan nya dah terlihat tua banget. Gue ngelintasin Jembatan Ampera beberapa kali. Pertama pas mau ke rumah pakde gue yang mau bikin hajatan yg tinggal di Plaju, trus pas pulang ke homestay gue di rumah Pakde di Palembang kota, trus pas jalan ke Jakabaring. Selain jalan-jalan, gue juga sempet berkunjung ke beberapa rumah saudara-saudara di sana. Paklek, Mas-Mas sepupu gue, dan keponakan gue yang keberatan gue balik ke Jakarta bikin gue nagih untuk dateng ke sana lagi. dah diniatin dari sekarang, kalo liburan dan ada kemudahan, bakal ke sana lagi dengan agenda yang gak mepet.
Nih foto-foto kemarin di Palembang...


 Indah sama Pipi, keponakan yang selalu godain gue di sana dan ga rela gue balik ke Jakarta


sebelah kanan, Pakde gue yg rumah nya jadi homestay gw selama di Palembang. Sebelahnya, bapak gue lg narsis


Nah, ini gue. tapi ada anak kecil asing lewat dan tidak terdeteksi

 mengintip Ampera dari dalam mobil



Foto dulu. Bapak, Dimas, Lek Nardi. (kiri ke kanan) @Pool PK km.11


Secondly, gue mau cerita tentang Trip gue kemarin bareng anak-anak jurusan. Trip ini dinamain Jamur Banteng,*loh apa maksutnya??? Jadi nama ini dicetuskan oleh saudara Cahyo di rapat trip. Jamur Banteng adalah singkatan dari JAlan MURah BersAma ke Ujung Genteng. Subhanallah banget, trip pertama gue sama anak-anak jurusan. Sambutannya hangat, kekeluargaannya dapet banget, dan gue merasa beruntung bisa kuliah di Jurusan Bahasa Inggris UNJ. Mau tau berapa orang yang ikut? weiits, jangan kaget kalo kita sampe harus nyewa mobil karena jumlah anak-anak yang mau ikut membludak, 44 orang. 6 mobil berangkat dari kampus sekitar jam 5 sore. Kijang Lajang, Kijang Senior, All about Jazz, APV bujang, XeniaCeria, ExtraAvanza jadi mobil yang akan bawa kita trip 3 hari. Oiye, trip kali ini, selain ke Ujung Genteng, juga mau ke Curug Cikaso yang katanya gokiel dan masih perawan banget. cekidot aja deh foto-fotonya biar ga penasaran.






 

Titipan Kasih

Minggu, 26 Februari 2012
Ya Allah, titip kekasihku yang paling aku sayang :)

cubit saja pipinya kalau dia nakal :p

tuntunlah dia ke jalan yang benar :)

tapi jangan biarkan air mata jatuh di pipi manisnya itu :(

               karena sebagian semangatku ada di dirinya